pasarsapi

Archive for April, 2011|Monthly archive page

Indonesia harus Cerdas. Stop Complain Do Something!

In Mengelola orang on April 19, 2011 at 3:13 pm

*foto ini ngambil dari http://www.satuhati.com/who-we-are *

Kalau menjelang hari Kartini begini, apa yang kalian ingat? Waktu sekolah pakai baju daerah ikut bermacam-macam lomba dari memasak, menyanyi, peragaan busana, gulung stagen sampai bikin drama. Seru yaa…masa-masa sekolah memang indah dan menyenangkan. Banyak teman, banyak aktivitas dan bebas merangkai mimpi. Kalau anak sekolah sekarang gimana ya?

Mengingat-ingat jaman sekolah memang menyenangkan … etapi bagaimana dengan yang tidak bisa bersekolah? Masih ada gak ya? Kan katanya SD sekarang gratis ya? Kalau SMP gratis juga gak ya? Tapi masih ada pungutan sana-sini atau bener-bener gratis sih? Pada kenyataannya masih ada lo yang tidak mampu bersekolah. Okelah kalau bisa ikutan SD gratis, tetapi selanjutnya bagaimana? Sekarang pendidikan SMP aja tidak cukup apalagi SD.

Saya sebenarnya bukan penganut paham anak wajib sekolah formal, karena saya percaya banyak ilmu berserak-serak di luar sekolah formal. Tetapi pendidikan dasar itu penting terutama tentang budi pekerti, sosialisasi dan kemampuan mengembangkan daya nalar & kreativitas. Apakah harus diperoleh di sekolah formal? Tidak harus sih, tetapi sistem di negara kita yang masih mensyaratkan berbagai macam ijazah untuk memperoleh sesuatu, menjadikan pendidikan formal menjadi penting. Kecuali jika kelak segala peraturan birokrasi itu dihilangkan.

Sekarang coba tengok kanan kiri kita. Masih adakah yang belum bersekolah minimal sampai SMU? Biaya hidup yang mahal mau gak mau ikut menyeret biaya sekolah menjadi mahal. Mungkin SPP gratis, tetapi yang lainnya: buku, seragam, iuran sekolah, dana kegiatan bla..bla..bla…ujungnya banyak juga ya biaya bersekolah secara normal. Terus bagaimana jika tidak mampu? Ya berhenti sekolah Kak…ya ngamen aja Kak… ya ngasong di jalanan aja Kak. Miris. Kita yang diberi anugerah bisa sekolah dan bisa menyekolahkan seringkali gemes pengin anak-anak di jalanan itu kembali ke sekolah. Tapi gimana caranya? Kita aja udah rumit dengan berbagai kebutuhan yang semakin hari semakin membumbung tinggi ke langit yang abu-abu.

Sebenarnya banyak cara kog. Sekarang kan banyak lembaga atau kegiatan yang membantu anak-anak untuk bersekolah. Seperti yatim online, beasiswa Sampoerna Foundation, beasiswa Djarum, beasiswa Riyanto dan masih banyak lagi. Kita gak harus jalan sendiri, tetapi bisa bergabung dengan memberikan donasi kepada mereka. Daripada sendiri, bersama-sama itu lebih meringankan. Gak punya uang? Ada cara lain kog untuk membantu. Bisa sumbang buku, bisa sumbang tenaga jadi relawan, bisa sumbang unjuk bakat dengan cara yang gampang. Tadi saya melihat di sini www.satuhati.com keren deh konsepnya. Jadi kita bisa milih mau nyumbang dengan cara apa, nyumbang uang juga bisa, tinggal transfer aja. Donate Yourself!

Senang kalau semakin banyak anak yang bisa bersekolah dengan baik. Tetapi apakah sekolah aja cukup? Apakah belajar cukup di sekolah? Lagi-lagi itu saja masih kurang. Perkembangan dunia seakan mengajak kita berlari, kemajuan teknologi hari per hari. Kita harus terus belajar belajar dan belajar. Memang belajar harus sampai ajal menjemput bukan? Karena hakekat hidup adalah perjalanan belajar.

Saya dan teman-teman yang haus belajar dan pengin belajar dengan murah dan gampang kemudian membuat kelas informal namanya Akademi Berbagi. Itu benar-benar karena kami ingin belajar dari orang-orang pintar, bukan hanya ilmu tetapi juga pengalamannya. Konon pengalaman mahal harganya. Di Akademi Berbagi belajar dari pengalaman orang dengan gratis.

Kita sengaja bikin rutin, karena belajar memang harus terus menerus. Gak Cuma di Jakarta, tetapi di Semarang, Jogja, Surabaya, Solo, Palembang, Medan, dan Ambon. Semoga daerah lain menyusul yaa… Gampang kog bikin Akademi Berbagi di daerahmu. Asal ada kemauan pasti ada jalan. Kata Bapak saya, di dunia ini tidak ada yang tidak bisa, adanya karena kalian tidak mau. Senang lo punya akademi berbagi jadi ajang silaturrahhiim, bikin jaringan relasi, nambah ilmu … siapa tahu dapat jodoh *eh ..maksudnya dapat proyek atau pekerjaan. Asyik kan? Berbagi selalu bikin happy.

Jadi, makin banyak aja cara kita berkontribusi untuk dunia pendidikan di negeri kita. Kita semua percaya pendidikan dan ilmu pengetahuan yang bisa membuat kita maju. Kita harus terus menerus mengupakan bangsa kita menjadi bangsa yang pintar, karena harga diri dan kepercayaan diri terbangun karena kepintaran. Slogan #IndonesiaCerdas menarik bukan? Akan semakin menarik jika tidak sekedar jadi slogan dan benar-benar jadi bangsa yang cerdas. Stop complain! Stop mengeluh! Donate Yourself!

Modal Informasi, Belajar ke Luar Negeri bukan Mimpi

In Mengelola orang on April 1, 2011 at 3:07 am

 

Minggu lalu saya datang ke acara ACCESS Education Beyond (ACCESS) Open House & Launching di Sampoerna Strategic Square (SSS) pengin tahu informasi apa yang bisa kita peroleh di sana. Gedung SSS menurut saya adalah salah satu gedung yang keren di antara deretan gedung-gedung di sepanjang Sudirman-Thamrin. Gaya Eropa dengan pilar-pilar besar, besi-besi serta lampu gantung sebagai ornamen membuat gedung itu seperti museum di Eropa. Kantor ACCESS menempati lantai Mezzanine tidak terlalu luas tapi cukup “homey” dan sepertinya sangat sesuai berada di gedung tersebut. Modern tetapi hangat.

Masuk ke ruangan disambut oleh para staf yang ramah dan “helpfull” sehingga kita tidak canggung untuk banyak bertanya dan mencari informasi. Sempat bertemu dengan Education Counselor yang ramah, dan kita dilayani di ruangan khusus sehingga lebih personal dan leluasa bertanya serta mencari informasi yang kita perlukan. Saya pun mendapat penjelasan bahwa ACCESS bukan lembaga pemberi beasiswa, tetapi program persiapan pendidikan tinggi untuk pelajar yang ingin bersekolah di Amerika dan di negara lainnya. ACCESS memberikan bantuan konsultasi, bimbingan serta strategi agar sukses bersekolah di luar negeri. Sebagai konsultan pendidikan, tentu saja mereka juga punya data tentang beasiswa studi di seluruh dunia yang ternyata banyak sekali bukan hanya S2 atau S3 tetapi ada juga untuk S1, diploma dan lain-lain.

Sempat bertemu dengan Direkturnya Mr. Brook W. Ross yang sangat ramah dan fasih berbahasa Indonesia. Beliau bercerita tentang pengalamannya membantu teman-teman di Indonesia yang ingin sekolah di luar negeri dengan kemampuan financial yang terbatas. Katanya, yang penting adalah kemauan, punya potensi dan komitmen pasti akan mendapatkan jalan. Salah satu yang berkesan adalah ketika membantu teman di Aceh yang hanya tamatan SMA ingin belajar tentang kesehatan di luar negeri karena menurutnya ilmu itu penting untuk membantu saudara-saudaranya di Aceh. Mr Brook kemudian berusaha mencarikan informasi tentang beasiswa tersebut, beserta persyaratan yang diperlukan. Akhirnya teman dari Aceh tersebut, bukan hanya mendapat beasiswa untuk studi tetapi juga living cost atau biaya hidup semuanya ditanggung. Sampai saat ini, dia masih menjalankan studinya di Amerika.

Saat ini informasi menjadi sangat penting, dengan informasi kita bisa mendapat berbagai kesempatan bukan hanya studi tetapi juga pekerjaan. Dan kita juga lebih berani dan percaya diri. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk belajar di luar negeri tetapi jangan lupa, carilah informasi di tempat yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan supaya kita tidak mengalami kesulitan di negeri orang.

Kebutuhan akan studi di luar negeri semakin besar. Banyak anak-anak yang ingin melanjutkan studi di luar negeri semenjak SMU untuk memudahkan dalam melanjutkan studi yang lebih tinggi. ACCESS melihat perkembangan tersebut, sehingga kemudian membuka lembaga konsultasi studi ke Amerika dan negara lainnya. Bukan hanya karena semakin tinggi peminatnya tetapi juga ingin membantu lebih banyak teman-teman di Indonesia. Selama ini informasi dikuasai oleh Jakarta dan pulau Jawa, padahal banyak anak-anak berpotensi di luar Jawa. Untuk itu ACCESS mengadakan roadshow di berbagai kota selain Surabaya yang sudah dilaksanakan tanggal 28 Maret yaitu Bali tgl 26 Maret, Balikpapan 29 Maret , Palembang 31 Maret dan Medan 1 April. Dan sudah barang tentu pameran juga akan diadakan di Jakarta pada 3 April 2011. Tidak menutup kemungkinan akan diadakan di daerah-daerah lain juga. Tunggu saja, semoga bisa terlaksana dalam waktu dekat.

Tiba-tiba teringat pembicaraan semalam dengan Pidibaiq salah satu “orang gila” yang sangat kreatif tentang pengalamannya ke Belanda.

“Hanya 2 minggu di Belanda tapi saya merasa 70 tahun lamanya. Karena pengalaman di sana mengubah banyak hal dalam diri saya. Saya dibukakan mata, bukan karena ilmu yang canggih tetapi karena sikap hidup orang-orang hebat di sana. Mereka begitu sederhana tetapi luar biasa. Jadi yang terpenting adalah sikap dan pola pikir, karya dan ilmu akan mengikutinya. Pergilah ke luar negeri, belajarlah di sana jangan hanya diam di negerimu karena kamu hanya akan menjadi orang yang manja. Negeri ini terlalu memanjakan kita sehingga kita lebih sering mengeluh daripada berusaha. Lihat di luar sana, kamu akan menyaksikan dan harus melakukan kerja keras yang sesungguhnya.”

Terimakasih Surayah Pidibaiq. Kamu benar!