pasarsapi

Archive for November, 2009|Monthly archive page

Memimpin

In Mengelola orang, Uncategorized on November 30, 2009 at 4:16 pm

Pemimpin Negara  sedang dirundung problema dan berbagai pilihan yang (mungkin) sangat sulit.  Dan saat ini sedang terjadi, Sang Pemimpin ingin memenuhi keinginan semua pihak yang ada justru mengecewakan banyak pihak. Ketidakjelasan sebuah keputusan kadangkala dianggap cara yang aman untuk meminimalisir resiko, padahal sebenarnya ketidakjelasan menimbulkan lebih banyak lagi persoalan dikemudian hari.

Seorang Pemimpin yang sudah terpilih, wajib ngopeni semua rakyatnya baik yang memilih dirinya  yang memilih lawannya  ataupun yang golput. Begitu juga rakyatnya, meski yang terpilih bukan jagoannya tetap harus menghormati dan mengakui kepemimpinannya, jika benar kita dukung jika salah kita ingatkan.

Mengingatkan bisa bermacam-macam cara, ingat ada 2oo juta kepala dan gak mungkin sama. Mau bikin demo, bikin tulisan, bikin gerakan ya silakan saja. Apalagi Pemimpin Negara sangat sibuk, untuk mendapatkan perhatiannya diperlukan berbagai cara. Dan jangan menganggap apak yg dilakukan sebagai fitnah, apalagi fitnah yang kejam. Rakyat kan hanya tidak ingin pemimpinnya salah langkah. Memang suka ada yang berlebihan, lebay, tetapi balik lagi itu kan cara mereka untuk menarik perhatian pemimpinnya. Sebenarnya substansinya ingin Pemimpin Negara memimpin dengan baik dan benar. Nanti rakyat jadi takut aau apatis kalau kritik atau masukan dibilang fitnah.

Menjadi Kepala Negara bukan harus ahli segalanya. Kebayang dong satu negara dengan berbagai suku, adat istiadat, agama dan berbagai kepentingan, mana ada yang ahli semuanya?  Dalam bayangan saya, Kepala Negara  itu seperti Manager EO, yang mempunyai berbagai jenis karyawan, berbagai unit kegiatan dengan satu tujuan Show harus sukses! Kunci Manager EO adalah mempunyai asisten yang ahli dibidang masih-masing  dan berwibawa sehingga keputusan yang dibuat akan dijalankan. Mungkin Manajer EO tidak lebih pintar dari pegawainya dibidang tertentu, tetapi kemampuan melihat keseluruhan masalah dan menganalisis semua data untuk menghasilkan keputusan yang tepat itulah keunggulan Manager EO. Tidak selalu benar keputusan yang diambil, tetapi dengan cepat harus segera memperbaiki keputusan-keputusan yang salah supaya tidak mengganggu pertunjukkan. Maka diperlukan pendengaran yang cukup baik terhadap masukan dari luar dan keluhan pegawainya disamping yang pasti kepuasan klien nomer satu dalam hal ini adalah rakyatnya.

Kalau klien sudah berteriak-teriak, kalau klien sudah kecewa, bukankah berarti ada yang salah ya? Mengakui kesalahan juga bukan hal yang tabu buat pemimpin. Justru dengan kebesaran hati mau mengakui kesalahan kemudian memperbaikinya akan menimbulkan simpati dan dukungan yang tulus dari rakyatnya. Kita sebagai rakyat juga tidak mau dikit-dikit kudeta,  atau dikit-dikit ganti Kepala Negara. Capek ahh… dan kami pun terganggu hajat hidupnya.

Jaman sekarang dengan tingkat kesusahan yang semakin tinggi, rakyat sebenarnya semakin malas jika terjadi keributan di atas. Makanya kalo ndak kebangetan amat enggak akan kog rakyat ini teriak-teriak. Mending urus nasibnya sendiri-sendiri. Kalau rakyat sudah banyak yang teriak berarti sudah kebangetan to. Kalau teriak itupun tidak menggugah hati Pemimpinnya, wah mesti cara apalagi ya? Jangan salahkan rakyatnya jika semakin kreatif dan aneh-aneh untuk unjuk rasa. Dan demonstrasi pun jadi tontonan harian. Jangan jadikan kesabaran rakyat sebagai peluang untuk menghindar karena ledakan kemarahannya bisa lebih menghancurkan.

Bertemu

In Mengelola orang on November 19, 2009 at 6:15 am

Ini postingan yang tertunda cukup lama. Entah kenapa karena tidak ada alasan kecuali malas.

Lebaran..ya lebaran (duh..dah 2 bulan lalu yach )  benar-benar spesial dan membahagiakan. Bagaimana tidak, undangan kumpul, reuni, silaturrahiim bertubi-tubi menghampiri. Ucapan terimakasih secara khusus saya berikan kepada Facebook, yang kedua kepada milis dan selanjutnya untuk sms. Tehnologi yang sangat mengerti kebutuhan kami 🙂

Akhirnya saya bertemu teman SMA yang sudah terpisah (benar-benar pisah dan gak pernah ketemu sama sekali) selama 18 tahun. Wooow..sudah lama sekali. Awalnya saya agak ragu untuk bertemu, karena ajang reuni biasanya menjadi ajang pamer atau bergosip yang bikin -terus terang- saya minder. Karena keberhasilan apa yang mau saya tampakkan kecuali ukuran badan yg bertambah 2.0 (ha..ha..ha..). Tetapi rasa penasaran dan rindu jauh lebih besar dari pada keminderan saya. Dan saya bersyukur ternyata pertemuan itu benar-benar membahagiakan. Kita berkumpul, bercanda, tertawa bersama dan pastinya foto-foto doong! Serasa masa SMA. Tidak ada pameran dan celaan, kami melupakan sejenak tentang usia dan tanggung jawab sebagai orang tua. Selama bertemu  ada permainan  tebak-tebakan nama, berhubung ujud fisik sudah berubah dan permukaan yang sudah bermimikri. Tapi ingatan saya ternyata lumayan baik, bahkan saya dijadikan guide untuk membuka kedok teman-teman, dan menerangkan sejarah-sejarah kecil.

Cerita belum berakhir, masih ada undangan pertemuan geng lain lagi. Lintas generasi, dari yang sepuh sampai yang muda (dan hoiiii….saya paling muda loooo…hahaha). Bercanda dengan Bapak-bapak dan ibu-ibu, bertukar sejarah dan kegembiraan. Ternyata walau tua mereka masih lucu. Kalau yang ini ada urusan seriusnya, yaitu memikirkan nasib kampung halaman kami Salatiga. Pak Walikota gak tau loo kalau mereka-mereka ini jg pusing dan segera bertindak untuk membantu benah-benah. Cuma tanpa perlu jabatan ataupun catatan media. Ada candaan kami yang akan melegenda yaitu “sunatan massal” dan “poco-poco” yaitu aktivitas yg dilakukan selama bertahun-tahun jika ada acara temu dulur bersama Pak Wali. Eh..maaf  Pak..:-)

Jika reuni adalah mempertemukan orang yang kita kenal dan sudah lama tidak bersua, naah ini ada agenda pertemuan satu lagi yang unik yaitu : mempertemukan yang tidak saling kenal. Kecintaan kami dengan kampung halaman mempertemukan kami dari berbagai latar belakang,  berbagai pekerjaan dan berbagai usia. Biasanya kita bertemu saling mengingat-ngingat nama, kali ini kami bertemu dengan saling memperkenalkan diri. Saya sangat bersyukur dengan pertemuan itu dan terima kasih untuk teman yang saya hormati Mas Hendro Prastowo yang selalu semangat mengajak bersilaturrahim dengan siapa pun. Tidak ada agenda apapun, kami benar-benar bertemu untuk saling bertegur sapa dan tertawa bersama.

Bertemu teman-teman lama dan teman-teman baru sungguh sangat menyenangkan, siraturrahim memperpanjang umur jadi benar adanya. Janganlah dibebani segala hal, niatkan bertemu dan nikmati kebersamaan.  Kalau ada niatan membangun relasi bisnis atau mencari jodoh ya monggo saja, tetapi jangan kecewa yaaa..jika tidak terpenuhi harapan. Karena bertemu teman pun menjadi sesuatu yang patut kita syukuri. Tidak selalu harus curhat, ngobrol gak penting dan bercanda pun bisa menjadi obat kepenatan hati.

Saya bersyukur masih dianugerahi waktu dan kesempatan untuk bertemu mereka, dan saya lebih bersyukur diberi tambahan teman. Tidak perlu alasan untuk bertemu, datang dan nikmatilah kebersamaan. Bertemu teman  merupakan kebahagian.

 

Note:

terima kasih kepada seluruh teman saya baik yang lama maupun yang baru, kalian telah memberikan kebahagian.