pasarsapi

Posts Tagged ‘mochtar lubis’

Ciri manusia dan peluangnya

In Mengelola orang, mengelola uang on January 28, 2009 at 4:24 pm

Ciri manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis (wartawan, sastrawan, budayawan) adalah :

  1. Munafik, hipokrit
  2. Lempar batu sembunyi tangan
  3. Feodal dan patriarkal
  4. Suka hantu, paranormal, firasat
  5. Punya jiwa seni
  6. Boros, senang berutang, senang pesta
  7. Kurang gigih
  8. Gemar jalan pintas
  9. Iri, dengki, menggerutu
  10. “me too”
  11. Jumawa, belagu
  12. Baik hati, ramah, gotong royong, guyub suka damai, bisa tertawa dalam penderitaan

Saya tidak mempermasalahkan soal positif negatifnya, tetapi saya tertarik dengan ulasan majalah 3636 LIFESTYLE tentang mencari peluang usaha, atau bidang kerja apa yang cocok dengan karakteristik tersebut.

Ciri di atas kemudian memberikan penjelasan yang cukup masuk akal misalnya, kenapa tayangan gosip laris manis, atau banyak sekali jalan tikus, dan jalur busway yang sering diserobot mobil. Makanya walaupun sudah sering orang tertipu bisnis money game, tidak membuat jera bagi yang lainnya. Bisnis MLM pun tumbuh sangat subur di Indonesia, karena janjinya tanpa modal, tanpa terikat waktu nanti akan ada pasif income alias ongkang-ongkang kaki duit muter sendiri.

Sekarang adalah tahun kerbau, yang kata para peramal tahun kerja keras, walaupun menurut saya setiap tahun adalah kerja keras. Sebenarnya kerja keras saja tidak cukup, tetapi harus kerja pintar. Naah, melihat karakteristik manusia seperti yang disebut di atas, maka kita bisa memilah-milah bisnis apa yang cocok utnuk dikembangkan di Indonesia.

Sebagai contoh, karena hobi berutang maka bisnis kartu kredit, BPR, koperasi simpan pinjam akan tetap laris manis. Bisnis penjualan dengan sistem cicilan juga masih oke, sepanjang kita telaten dan rajin untuk menagih. Karena ciri yang lain lempar batu sembunyi tangan, sudah berutang suka pura-pura lupa. Hehe..

Hal lain yang bisa dipertimbangkan adalah jiwa seni yang cukup tinggi serta suka pada pesta menjadikan bisnis di bidang entertainment tidak ada matinya. Aapalagi kalau bisnis nya terkait dengan hantu-hantu dan ramalan, seperti film hantu, sms ramalan dan pengobatan alternatif. Bikinlah usaha yang terkait dengan seni, bersenang-senang dan sedikit hantu tidak mengapa asal jangan melupakan bahwa ada etika dan aturan yang tetap harus dijaga. Janganlah yang terlalu murahan atau vulgar, masyarakat kita sudah mulai bosan. Harus lebih kreatif dan berbobot supaya ada bekas di hati penikmatnya. Menghibur bukan berarti membodohi kan?

Karena baik hati dan suka gotong royong alias guyub, hal-hal yang berbasis komunitas dan berkomunikasi masih sangat berkembang. Coba saja dilihat jaringan pertemanan lewat internet, baik blog, friendster, facebook dll berkembang demikian pesatnya. Teknologi yang semakin canggih membuat kita bisa berkomunikasi via internet sepanjang waktu dengan blackberry. Sampai kata temen saya blackberry sudah kayak narkoba, bikin kecanduan, barangnya sedikit yang berminat banyak sehingga harga blackberry bisa bertahan mahal. Dan betapa laris manisnya yang namanya HP dalam berbagai bentuk dan harganya. Coba lihat di pasar-pasar dari mbok jamu sampai tukang parkir semua pakai HP. Karena kebutuhan berkomunikasi -berguyub ria- menjadi sangat vital.

Mungkin ada ide bisnis lain? Tidak ada salahnya anda mempertimbangkan ciri manusia di atas untuk mencari celah pasarnya.

Ciri yang lain yaitu “me too” dan patriarki bisa digunakan untuk teknik memasarkan. Patron atau ketokohan sangat berpengaruh. Maka seperti yang diulas dalam buku Tiping Point juga, carilah orang-orang yang berpengaruh di lingkungannya untuk menjadi spokeperson atau juru bicara produk anda. Kita harus bisa mendapatkan tokoh-tokoh kunci, mendekati mereka dan menjalin relasi yang bagus sehingga mereka bisa kita jadikan salesman secara tidak langsung. Jika tokoh-tokoh ini ikut berbicara tentang produk kita, maka sesuai ciri manusia Indonesia akan banyak yang mengikuti dan menurut apa yang dikatakan. Bukankah lebih efektif dan berdampak signifikan dan biaya pemasaran pun bisa ditekan.

Semua ciri-ciri di atas bisa digali dan dicari celah untuk kemudian bisa menemukan bisnis yang sesuai dan marketable. Karena terkadang kita terlalu muluk-muluk dan susah menjangkau rencana bisnis kita padahal di sekitar kita banyak peluang yang bisa dikerjakan.

Tapi tolong hati-hati dengan ciri yang “tidak gigih”, sebagai pebisnis pantang bagi kita untuk mudah meyerah, dan tidak gigih. Untuk hal ini, kita terpaksa harus melawan ciri tersebut jika ingin sukses. Kegigihan adalah kunci sukses sebuah usaha. Apapun bentuknya. Mungkin itu juga yang menjelaskan kenapa banyak sekali usaha baru bermunculan, tetapi baru seumur jagung, sudah berguguran dan kemudian muncul yang lain lagi.

Faktor “me too” juga harus diwaspadai, jika “me too” adalah meniru bisnis anda. Banyak sekali contoh, misalnya ketika warung tenda artis muncul satu dan sukses kemudian diikuti oleh segenap artis yang tidak jelas warungnya, atau ketika booming brownies Amanda, maka orang berlomba-lomba meniru dengan merk dan bentuk semirip mungkin. Jadi berhati-hatilah dengan pesaing anda. Selamat tahun baru imlek, selamat bekerja but WORK SMART not WORK HARD. Sukses ya..!

Note : Saya jadi ingat pernyataan salah satu Bapak Menteri kita : ” Siapa bilang masyarakat menderita, itu yang kebanjiran saja bisa tertawa. Jadi mereka tidak sengsara..” So, hahaaa….kalau ini saya setuju banget dengan ciri manusia Indonesia versi pak Mochtar Lubis ” Bisa tertawa dalam penderitan.”

Tulisan ini disarikan dan terinspirasi sekali dari majalah 3636 LIFESTYLE edisi 35/ Desember 2008. GRATIS!