pasarsapi

Posts Tagged ‘blogger’

Berkomunitas – Bergaul – Berkegiatan

In Mengelola acara on February 19, 2009 at 9:10 am

Sharing Bareng Komunitas, itu salah satu judul kegiatan semalam. Berbagai macam komunitas tumplek bleg jadi satu di tempat tongkrongan blogger. Acaranya sendiri rame, dan beberapa orang aktif memberikan masukan dan kritikan tentang program yang sedang dibahas yaitu “Indonesia Berprestasi Award 2009”.

Dalam mengorganisir kegiatan bareng komunitas, ini termasuk baru saya lakukan. Biasanya saya mengorganisir kegiatan diskusi atau seminar dengan kelompok atau organisasi formal. Dengan rundown acara yang detil dan terinci. Tempatnya pun di ruangan, hotel atau gedung. Pernah juga beberapa kali di Pesantren, walaupun tempatnya informal tetapi jalannya diskusi tetap formal.

Acara semalam jauh berbeda, disamping tempatnya di angkringan dan terbuka pesertanya pun komunitas. Komunitas adalah kelompok masyarakat non formal yang berkumpul berdasarkan minat yang sama akan sesuatu hal. Biasanya mereka digerakkan oleh milis, sehingga komunitas booming hanya di kota-kota besar. Tidak ada kepengurusan atau struktur yang jelas bahkan markas atau kantornya pun tidak ada. Walaupun memang ada komunitas yang cukup struktural seperti b2w-Indonesia. Mereka biasanya berkumpul atau istilahnya kopi darat (kopdar) berpindah-pindah tempat.

Karena komunitas adalah organisasi independent, maka mereka akan bergerak dan berkarya sesuai dengan keinginan mayoritas atau pentolan grup itu serta non-profit oriented. Selain menjalankan hobi bersama-sama, komunitas seringkali juga melakukan kegiatan sosial untuk masyarakat atau lingkungan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri atau meminta sumbangan dari berbagai pihak tetapi tidak mengikat. Jadi benar-benar tidak ada muatan kepentingan apapun. Apalagi, kebanyakan anggota-anggota komunitas adalah para pekerja atau mahasiswa yang mempunyai kesibukan pokok diluar komunitas. Kegiatan mereka lakukan di sela-sela waktu luangnya.

Boomingnya jumlah komunitas di kota besar, menjadikan mereka lahan baru bagi para produsen. Beberapa produsen bahkan dengan sengaja membuat komunitas sesuai dengan prodaknya. Karena komunitas merupakan alternatif pilihan mensosialisasikan produk atau aktivitas suatu perusahaan. Penyebaran informasi bisa lebih cepat karena hampir semua komunitas mempunyai milis bahkan blog. Internet sebagai alat utama jalinan komunikasi diantara mereka.

Sebagai contoh baru-baru ini salah satu produk kecantikan PONDS, menggunakan komunitas blogger dalam sosialisasi produk baru mereka. Bahkan para blogger diperlakukan lebih istimewa, diajak gala dinner bukan sekedar konferensi pers. Diharapkan, setelah acara gala dinner, para blogger akan menuliskan pengalaman makam malam dalam blog masing-masing, atau sekedar berbagi foto dengan tag ke banyak teman di facebook. Secara tidak langsung sosialisasi produk tersebut sudah berjalan dengan sendirinya.

Kembali ke soal mengorganisir kegiatan, karena semalam dengan komunitas maka kegiatan dibuat informal. Tidak ada rundown acara yang baku, dalam beberapa hal kita biarkan mengalir mengikuti arus diskusi. Untuk itu, menurut saya harapan penyelenggara acara juga harus disesuaikan. Psikologi komunitas harus dipahami. Masing-masing mempunyai karakter sendiri-sendiri. Komunitas kebanyakan adalah organisasi bebas kepentingan, sehingga para produsen atau penyelenggara acara tidak bisa “memaksakan” harapannya.

Naah menjadi tugas produsen atau penyelenggara acara, untuk memberikan materi yang menarik sehingga diminati oleh para komunitas. Bukan hal yang mudah ditengah penuh-sesak-hiruk-pikuk informasi, tetapi juga bukan hal yang mustahil. Tinggal tugas kita untuk memeras otak mencari alternatif pilihan sekreatif mungkin.

Dalam acara sharing tersebut, saya mendapatkan beberapa masukan yang menarik, seperti kata Mas Enda Nasution semalam, bahwa apapun yang menarik pasti akan diambil dan disebarluaskan oleh orang-orang dengan suka rela melalui jalur-jalur komunikasi yang dimiliki seperti milis, facebook, blog, plurk dll. Biasanya efeknya jauh lebih besar dengan bugdet yang tidak sebesar iklan. Internet sebagai jalur sosialisasi yang mudah dan murah seperti kata Paman Tyo harus digunakan semaksimal mungkin. Masukan lucu dari Ndoro Kakung yaitu meniru cara kampanye para caleg dengan menggunakan berbagai atribut sudah pasti akan dikenal. Tetapi, suatu kegiatan yang statusnya hanya “terdengar” dan masih sayup-sayup harus diupayakan naik status menjadi “disamakan” supaya lebih banyak masyarakat yang tahu dan mau terlibat dengan cara yang baik dan elegan.

Diskusi itu terkesan mengalir begitu saja, walaupun masih banyak kekurangan disana sini, tetapi yang hadir melebihi kapasitas dan beberapa peserta aktif memberikan masukan untuk Program Indonesia Berprestasi Award. Selain mendapatkan beberapa kritikan juga mendapatkan banyak masukan supaya ke depan bisa lebih baik.

Tidak mudah memang mengorganisir komunitas, butuh pendekatan khusus dan lebih personal sifatnya. Saya sendiri menjadi bagian dari beberapa komunitas sehingga bisa merasakan bagaimana dinamikanya. Jadi bagi anda yang ingin memanfaatkan jalur komunitas sebagai bagian dari media sosialisasi, silakan pelajari dulu baik-baik kelompok masyarakat tersebut jika perlu ikutlah bergabung supaya bisa mendapatkan informasi yang tepat tentang komunitas. Selamat bersosialisasi dan berkomunitas karena berteman adalah kebutuhan.

Mas Rudi & Mbak Jeni

In Mengelola orang on December 19, 2008 at 3:54 am

*orang-orang inspiratif disekeliling saya*

Akhirnya saya bertemu dengan Mas Rudi dan Mbak Jeni blogger kondang nan bijaksana. Rumahnya selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kopdaran atau tumpangan tidur (makan) bagi blogger perantau. Perwajahannya sesuai dengan gambar mereka di dunia maya. Ramah dan hangat.

Saya tidak mengomentari blog mereka, tetapi pertemuan nyata yang mengesankan. Mereka sudah cukup berumur dengan dikarunia anak-anak yang beranjak dewasa. Tidak nampak sebuah hubungan yang sudah menua, justru segar dan hangat tanpa dibuat-buat. Sesekali mereka bergandengan tangan. Si istri yang lembut baik tutur kata dan perilaku mendampingi sang suami yang aktif kesana kemari menjumpai para penggemar.

Gambaran tentang sebuah perkawinan yang membelenggu, membosankan, dan hambar ketika umur beranjak menua tidak terlihat pada mereka. Mereka tetap bergaul, berteman dan menjalankan kesukaan tanpa menganggu satu sama lain. Justru saling mendukung. Ketika berita perceraian sudah seperti minum obat, ketika percekcokan rumah tangga menjadi konsumsi media sehari-hari, melihat mereka membuat saya menaruh harap bahwa sebuah relasi suami istri bisa dibangun tanpa saling membelenggu tetapi justru menguatkan sampai waktu menyelesaikan semuanya.

Tehnologi yang semakin maju, merupakan berkah untuk mereka yang saat ini sedang menjalani hubungan jarak jauh. Mas Rudi yang tugasnya berkelana, dan mbak Jeny yang tetap beraktivitas di Bogor bersama anak-anaknya bisa menjalin komunikasi dengan sangat baik. Intip saja halaman maya mereka. Sang Bapak tetap bisa mengikuti perkembangan istri dan putra-putranya, begitu juga sebaliknya. Jarak bukan halangan, justru membuat mereka semakin romatis. Lihat saja ketika sang suami menulis statusnya di facebook : ngopi di Changi. Dan sang istri meninggalkan komen : bikin ngiri. Haha…saya ikut tersenyum melihat romantisme ala mereka.

Kehangatan juga menyebar kepada teman-teman mereka. Saya yang baru kenal pun tidak canggung untuk bertukar cerita tanpa ada sekat. Teman-teman bisa bercerita, berkeluh kesan apa saja dan mereka menerima dengan tangan terbuka. Kesediaan mereka mengulurkan tangannya atau sesekali memberikan “hadiah kecil” menjadikan mereka tempat bergantung bagi sebagian kalangan. Dituakan karena memang sudah tua, tetapi kebijaksanaan karena mereka melakukannya.

Buat kalian anak muda yang ingin melangkah ke jenjang pernikahan, mereka adalah cermin yang inspiratif dan pembelajaran yang sesungguhnya. Lupakan sejenak tentang gambaran pernikahan yang menyeramkan, karena mereka memiliki sebuah oase yang menentramkan. Sebuah relasi yang dibangun atas dasar kepercayaan dan kesetiaan bukan berarti tanpa hambatan atau godaan. Ketangguhan melalui badai, dan tidak terjebak kepada hubungan yang membosankan membuat kehangatan selalu terjaga diantara mereka. Siapa bilang perselingkuhan lebih indah? Tanyakan saja pada Mas Rudi dan Mbak Jeni.

Blogger Inspiratif – Perempuan Kreatif temannya (juga) Banyak

In Mengelola orang on August 5, 2008 at 2:44 pm

*serial tulisan orang-orang inspiratif di sekitar saya*

Kali ini, saya menulis blogger yang sama sekali belum pernah bertemu dan berkomunikasi. Saya hanya mengenal melalui tulisannya, tetapi mereka sangat inspiratif, menghibur terkadang mengharukan. Saya senang berkunjung ke rumah ramah mereka.

Miund – Single but not available– Kreatif dan inspiratif

Saya termasuk pengunjung setianya yang jarang meninggalkan jejak. Setiap ada waktu jalan-jalan saya pasti mampir ke rumah jeng satu ini. Sumpah! Tulisannya menyegarkan sangat orisinil dan menghibur. Ada saja ide di kepalanya. Tidak muluk-muluk atau sibuk merendahkan -rendah, sangat apa adanya.

Tema tulisan yang *sehari-hari* tapi seringkali tidak kita sadari, membuat saya *manggut-manggut* iya..ya…Membuka rahasia-rahasia kecil yang sering dilakukan perempuan tapi malu untuk diungkapkan termasuk bagian dari postingannya. Ihh..malu Und, saya juga begitu, hahaa…

Saya tidak pernah bertemu atau berkomunikasi dengannya. Babarblas! Tapi, baca tulisannya seakan-akan saya mengenal dekat dengannya. Saya tau pacarnya, sahabatnya, musuhnya (walaupun gakada link-nya) bahkan keluarganya. Dia anak tunggal dari campuran Menado dan Jawa, Bapaknya Pilot (bener gak ya..) suka karaoke bareng sahabat-sahabatnya semua terpapar jelas. Sesekali postingannya sangat lokal (hanya teman nyatanya yang tau) tapi bisa bikin kita ikut senyum-senyum sendiri.

Ekspresif dan berani menyatakan pendiriannya sekali pun berbeda, menunjukkan kepercayaan diri yang dimiliki. Saya tidak tau persis pekerjaannya apa, tapi dia orang kreatif, membuat tulisannya tidak pernah mati gaya. Selalu ada hal baru yang kadang mengejutkan dalam postingannya. Kalau dia jarang posting -karena kesibukannya- pembacanya melontarkan protes karena gak ada bahan ngakak hari itu.

Apakah dia selalu ngakak jaya di blognya? Tunggu dulu. Kadangkala ada ketoprak karet limanya juga. Maksudnya? Saking pedesnya, sampai perlu karet lima. Tulisannya kadang pedas (walaupun menurut saya gak pedes-pedes amat) jika ada hal-hal yang mengganggu – termasuk kebijakan pemerintah yang ngganggu banget. Sejudes itukah? Ah, enggak kog, dia juga menulis sesuatu yang menyentuh dan dalem jika melihat sesuatu yang “tidak adil”. Jadi apa benar ya karetnya lima?

Miund termasuk salah satu blogger seleb, penggemarnya banyak. Bahkan ada penggemar fanatik yang tidak jera-jera mengopi-paste tanpa ijin tentunya, dan tak jemu-jemu pula miund menegurnya, memberikan catatan pelajaran etika per-blogger-an. Yang hanya sekedar meniru gaya tulisannya pun ada. Beberapa kali saya lihat dia tampil di media termasuk TV sebagai pembicara atas nama blogger. Bahkan sudah menerbitkan buku GOKIL hasil postingan blognya yang cuku laris -termasuk saya pembelinya.

Toko buku masih kebingungan menaruh di rak mana buku GOKIL ini, karena belum ada kategorisasi yang sesuai sehingga Gramedia memutuskan dengan sepihak untuk meletakkan di rak hobi bareng dengan buku Menyulam dengan Gampang. Kategori yang sedikit menyesatkan sehingga agak susah mencarinya. Sempat ngobrol sama Boss penerbit terkemuka tentang hal ini, dan mereka memang belum bisa menemukan kategori yang sesuai untuk buku dengan gaya penulisan yang seperti itu. Padahal masih menurut Boss itu, sekarang semakin banyak buku dengan genre seperti itu dan Miund adalah salah satu pelopornya atau tredsetter. Selamat Miund, sepertinya anda perlu bikin rak sendiri deh di Gramedia.

Kalau mau melihat dunia yang berwarna-warni, kreatif dan berbeda, dari kacamata anak muda-perempuan-pintar-lulusan ITB-jujur, miund dot com jendelanya. Selamat berkunjung, nikmatilah sajian Mbak Asmara Letizia yang masih single tapi gak available yang selalu up-to-date dengan isu-isu baru. Habis Bebe-nya nongkrongin terus seeeh. Heheee….

Miund, salah satu bogger yang saya tunggu jadwal jumpa fans-nya. Inspiratif dan menghibur.

Mbak Venus – Ratu Kopdar yang selalu available (Padahal Gak single)

Ini dia, blogger perempuan inspiratif berikutnya yang mengenalkan saya dengan dunia blog selain Paman Tyo. Pemilik nickname Venus ini menurut saya unik, karena ternyata beliau adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 putra yang sangat gaul tetapi tidak ikut arisan PKK. Gaulnya dimana? Di tempat-tempat yang ada wifi-nya, laptop, rokok menthol (bener enggak Mbok?) dengan agenda KOPI DARAT. Biasanya, judul ibu rumah tangga selalu identik dengan gaptek, bergaul hanya dengan ibu-ibu rumpis pembela Halimah, tontonannya cek-ricek dan tidak paham bahwa dunia berputar sedemikian cepatnya. Dan Venus adalah pendobrak stereotip tentang ibu rumah tangga. Dan kumpulan ibu rumah tangga boleh berbangga karena stempel itu tidak benar adanya.

Apa saya pernah bertemu? Walaupun beliau ratu kopdar, tapi saya belum pernah bertemu. Pernah chatting sekali, menanyakan perihal dirinya dan beliau menjawab dengan apa adanya. Kesan terbuka dan ramah terlihat di blog-nya sehingga tidak heran kalau kemudian ada fans pembacanya yang rela jauh-jauh dari luarkota berkunjung ke rumahnya.

Seringkali larut dalam tulisan-tulisan romantis melakolisnya, membuat pembaca salah menilai bahwa postingannya adalah benar adanya. Apakah hanya bualan semata? Silakan tanya langsung kepada sang pemilik pasti akan dijawab segera.

Seringkali menghadiri dengan senang hati dan terbuka undangan kopdaran apalagi kalau di sekitar tempat tinggalnya, membuat nama venus begitu lekat di blogger tua dan muda. Makanya walaupun sudah bersuami dan berputra dua yang ganteng itu, beliau tetap available adanya, maksudnya kapan aja kopdaran hayukkk ajah …!

Dalam beberapa tulisan, dia memaparkan perjalanan mudiknya Jakarta -Jawa Timur. Sepanjang rute panturanya itu dia selalu ada tempat untuk berhenti dan kopdaran dengan para blogger. “Itu kalo juragan berkenan” akunya, jadi bisa anda bayangkan berapa banyak temannya di dunia maya yang kemudian menjadi teman nyatanya. Juragan adalah sebutan untuk suaminya yang seniman nyentrik, senyentrik relasi suami-istri yang mereka jalankan.

Mengaku tidak begitu suka bergaul dengan tetangga, atau sekitar tetapi punya teman sepanjang Jakarta sampai Jawa Timur, membuat simbok tidak kehabisan bahan postingan. Punya partner in crime menyusun cerita fiksi di blognya secara bersambung yang konon menurut isu akan dibukukan.

Buat saya, Simbok ini inspiratif. Gayanya yang berbeda dengan kebanyakan, menjadikan blognya dikunjungi banyak pembacanya. Walaupun katanya dia tidak punya formula apa-apa untuk membuat blognya terkenal, yang dia lakukan adalah rajin berkunjung dan berbagi komentar kepada siapa pun yang dikehendaki. “Saya gak punya fans, hanya pembaca” pernah ia lontarkan dalam chattingan singkat kami.

Saya tidak pernah membaca keluhan, celoteh kebosanan atau kerepotannya menjadi ibu rumah tangga. Semua nampak tidak ada beban dan dinikmati sepenuh hati perannya. Bahkan ketika ada yang bilang keluarga yang aneh karena menjalin relasi perkawinan yang tidak biasa, dia pun tetap santai menanggapinya.

Buat saya, Venus memberikan inspirasi dan menjadi bagian dari daftar rumah yang saya kunjungi. Posisinya sebagai ibu rumah tangga yang rajin ngeblog dan membangun jalinan pertemanan serta relasi perkawinan yang tidak biasa memberikan saya wawasan yang berbeda tentang kehidupan.

Jangan merasa rendah diri karena menjadi ibu rumah tangga -jabatan luar biasa yang sekarang tidak diminati, karena ibu rumah tangga bisa juga berkarya dan bergaul. Jejak curahan hati Ibu Venus yang kondang itu membuktikannya.

Saya ingin sekali menjadi ibu rumah tangga suatu saat nanti, karena saat ini kebutuhan hidup belum bisa diajak kompromi. Hayuuuuk kopdaran Mboook..!!!