pasarsapi

BBM Naik, Sesudah Itu….

In Mengelola orang on May 27, 2008 at 7:29 am

Headline di semua media minggu ini adalah BBM naik. Yang pro dan kontra berebut pengaruh di publik bahwa mereka yang paling benar. Demonstrasi digelar, penjelasan pemerintah diiklan-kan. Dan siapa pemenangnya?

Saya bukan mau mengajak pro atau kontra, tetapi mari kita sejenak berhenti berebut merasa benar. Dan kita sama-sama berpikir dan bertindak dengan jernih. Fakta-fakta yang saya peroleh -diantara banyak fakta bentukan- kenapa BBM mesti naik adalah :

1. Harga minyak dunia membumbung tinggi, pemerintah sudah tidak sanggup mensubsidi. Anggaran defisit. Kalau defisit anggaran terlalu besar, terjadilah pendarahan keuangan yang bisa menyebabkan krisis 1998 terulang.

2. Dengan BBM kita yang jauh lebih murah daripada BBM negara tetangga maka penyelundupan besar-besaran dilakukan oleh mereka yang ingin cepat kaya tanpa memikirkan negaranya.

Jadi, itu fakta yang saya lihat. Dan pilihan kenaikan BBM dianggap pemerintah yang paling jitu untuk menyelematkan negara supaya tidak kolaps.

Sedangkan mereka yang kontra, mengatakan demikian :

1. Kenaikan BBM akan mempengaruhi kenaikan harga semua kebutuhan, sehingga nasib rakyat semakin terlunta

2. Pemerintah harus mencari solusi-solusi lain sebelum menaikkan BBM. Jadi kenaikan BBM adalah solusi terakhir.

Mari kita duduk sama-sama, berbicara dengan tenang tanpa kemarahan tanpa ada semangat saling menjatuhkan. Kita ini satu bangsa, satu negara yang seharusnya luka salah satu pihak menjadi luka semua.

Pemerintah dalam hal ini, harus membuat keputusan -apapun- bentuknya, untuk menyelematkan kondisi perekonomian bangsa karena memang kewajibannya. Keputusan yang diambil belum tentu menyenangkan semua orang atau bahkan mungkin hanya menyenangkan sedikit orang saja. Itu resiko sebuah keputusan. Dan keputusan sudah diambil BBM naik. Dan untuk mengatasi rakyat supaya tidak terjepit ada program emergensi yaitu dana bantuan langsung tunai (BLT). Katanya sih akan ada program-program lanjutan yang sifatnya lebih jangka panjang bukan hanya emergensi. Kita tunggu saja. Jadi untuk sementara waktu, kita terima saja dulu itu semua. Berhenti melakukan kegiatan yang kontra, menuntut turun harga BBM atau bahkan menuntut turunnya Presiden. Sudah cukup. Sudah terlampau jauh tuntutannya. Dan bukan menjadikan negeri ini semakin baik.

Tugas selanjutnya adalah : memperbaiki kerusakan akibat kenaikan harga BBM (damage control) sangat penting. Monggo para pakar dan orang-orang hebat di negeri ini sama-sama bantu pemerintah, setelah BBM naik apa yang harus dilakukan? Kontrol dan kritik itu penting, tapi jangan hanya mengkritik terus lari. Bantu pemerintah mengontrol penyaluran BLT, bantu pemerintah dengan program-program kerja yang bisa mengurangi beban masyarakat. Dan pemerintah, rendahkan lah hati anda untuk menerima uluran dan bantuan pemikiran dari tokoh-tokoh diluar teman anda, di luar kroni anda. Karena tidak ada musuh atau lawan, yang ada ini penderitaan satu bangsa. Keterputukan bersama. Lupakan sejenak oposisi, lepaskan atribut partai dan organisasi, turun bersama-sama menyelematkan bangsa.

Kita sudah lelah dengan perseteruan. Kita toh sudah menerima kenaikan-kenaikan semua harga. Tanpa bisa menolak, karena kebutuhan tidak bisa ditunda. Yang kita tunggu apa tindakan selanjutnya untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat keputusan tersebut. Tindakan nyata, program nyata yang langsung diterima masyarakat sangat diharapkan. Jadi jangan takut membuat keputusan Pak Presiden, tetapi Bapak layak takut jika tidak bisa mengatasi persoalan akibat keputusan Anda!